Musim Semi (khalil Gibran)

Posted by Puisi Cinta Romantis

Musim Semi

Mari sayangku, marilah kita berjalan di tengah-tengah perbukitan

Karena salju masih menjadi air dan kehidupan masih terjaga dari tidurnya, menjelajahi perbukitan dan lembah-lembah.

Marilah kita ikuti jejak Musim Semi ke lading di kejauhan

Dan naik ke puncak bukit untuk mendapat ilham

Di atas dataran tinggi hijau yang sejuk.

Fajar Musim Semi telah membuka pakaiannya

Yang disimpan selama Musim Dingin

Lalu menempatkannya di atas pohon-pohon prem dan sirtus.

Dan mereka tampak seperti mempelai wanita dalam upacara adat Malam Kedre

Ranting-ranting pohon anggur saling berangkulan seperti kekasih

Dan aliran sungai kecil menari-nari di antara bebatuan

Mengulang nyanyian sukacita

Bunga-bunga tiba-tiba saja berkembang dari jantung alam

Seperti buih di jantung lautan

Marilah sayangku, marilah kita minum

Air mata terakhir Musim Dingin dari bunga bakung

Yang menyejukan jiwa kita dengan nyanyian burung-burung

Berjalan-jalan gembira melalui hembusan angin lembut yang memabukkan

Marilah kita duduk dekat batu itu, tempat bunga violet bersembunyi

Marilah kita kejar manisnya pertukaran kecup mereka

Related Post



Post a Comment

Silahkan Berkomentar