Musim Semi
Mari sayangku, marilah kita berjalan di tengah-tengah perbukitan
Karena salju masih menjadi air dan kehidupan masih terjaga dari tidurnya, menjelajahi perbukitan dan lembah-lembah.
Marilah kita ikuti jejak Musim Semi ke lading di kejauhan
Dan naik ke puncak bukit untuk mendapat ilham
Di atas dataran tinggi hijau yang sejuk.
Fajar Musim Semi telah membuka pakaiannya
Yang disimpan selama Musim Dingin
Lalu menempatkannya di atas pohon-pohon prem dan sirtus.
Dan mereka tampak seperti mempelai wanita dalam upacara adat Malam Kedre
Ranting-ranting pohon anggur saling berangkulan seperti kekasih
Dan aliran sungai kecil menari-nari di antara bebatuan
Mengulang nyanyian sukacita
Bunga-bunga tiba-tiba saja berkembang dari jantung alam
Seperti buih di jantung lautan
Marilah sayangku, marilah kita minum
Air mata terakhir Musim Dingin dari bunga bakung
Yang menyejukan jiwa kita dengan nyanyian burung-burung
Berjalan-jalan gembira melalui hembusan angin lembut yang memabukkan
Marilah kita duduk dekat batu itu, tempat bunga violet bersembunyi
Marilah kita kejar manisnya pertukaran kecup mereka
Post a Comment
Silahkan Berkomentar