Cinta..
kata yang tak pernah bisa lepas dari kehidupan. Tanpa cinta hidup tidak
akan berwarna, tanpa cinta pula kita tak akan pernah bisa merasakan
kedamaian hidup. Cintalah pemersatu perbedaan, pererat kekerabatan dan
kata cinta pula yang menjadi penolong untuk tidak merasa terasing
ditengah keramaian.
Tapi cinta yang seperti apa yang harus kita jaga dengan segenap hati?
Cinta
yang dibutakan oleh perasaan, cinta yang berlandasankan nafsu belaka.
Cinta ini sebenarnya harus kita hindari karena hakikatnya cinta kita
cukuplah kita berikan dan persembahkan kepada Alloh SWT pencipta alam
semesta beserta seluruh isinya ini, karena dengan mencintainya, dengan
bersungguh-sungguh menjalankan perasaan cinta kita kepadaNya kita tak
akan pernah mengalami kekecewaan. Justru cinta kita tersebut akan
membuahkan hasil yang luar biasa dibanding apa yang akan kita dapatkan
dari cinta kita kepada seseorang yang memiliki keterbatasan. Cinta itu
akan menghasilkan ketenangan dan ketentraman hidup dan menjadikan kita
salah satu hambaNya yang senantiasa dilindungi dari berbagai keburukan
dunia, meski kadang cobaan dan ujian senantiasa datang kepada kita
sebagai pengukur betapa besar dan tulus cinta kita tersebut kita
persembahkan untuk sang Maha Pencinta.Berbeda halnya dengan cinta
kepada manusia, manusia itu makhluk lemah dan memiliki banyak
keterbatasan walaupun cintanya memberikan bukti tentang ketulusan cinta
itu tapi apakah selamanya cinta itu akan bersemi? Tidak. Saya rasa
tidak…
sehebat
apapun cintanya terhadap kita dan sebetapa besar pengorbanan yang
diberikan kepada kita itu semata-mata hanya bagian dari kasih sayang
yang manusiawi diberikan kepada kita dan orang-orang disekitar kita
pula. Namun pada hakikatnya cinta itu takan bisa sebanding dengan cinta
Sang Maha Pencinta kepada kita karena cinta yang abadi hanya milikNya.
So, sebesar apapun cinta yang kita miliki untuk seseorang yang
sama-sama makhluk ciptaanNya, semestinya kita tidak lalai dalam
memprioritaskan cinta tersebut kepada Zat yang memberikan kita napas
sehingga bisa menikmati dan merasakan mencintai lebih karena dia Sang
Maha Pencinta.
Guys,
hari ini banyak kebodohan terjadi. Manusia yang lupa sejatinya hidup
didunia adalah untuk beribadah dan mempersiapkan bekal untuk kelak
kemudian hidup kembali di akhirat,tempat hidup yang kekal nan abadi
setelah dunia. Mereka lupa bahwa kesenangan dunia hanyalah sementara
waktu. Banyak dari kita tersesat sehingga melupakan Sang Pencinta
Sejati. Mereka hidup tanpa aturan dan memperturuti hawa nafsu demi
kesenangan sesaat. Mereka mengatasnamakan cinta sejati hingga akhirnya
mereka terhanyut pada perbuatan dosa kepada sang Robb-Nya. Mereka
berbuat zina dengan pasangan yang jelas-jelas bukan mukhrim mereka,
bahkan ada yang berzina dengan pasangan sejenis yang jelas-jelas
diharamkan oleh Alloh SWT.
Mereka
sadar dan tanpa sadar tahu bahwa itu semua dosa, tapi mereka didorong
oleh hawa nafsu dan dorongan setan yang selalu menggoda mereka hingga
akhirnya mereka berbuat durhaka kepada Alloh SWT. Kuncinya adalah
keimanan mereka lemah!
Keimanan
mereka terhadap Alloh SWT dan hari pembalasan menjadikan mereka berbuat
sekehendak hati mereka untuk melampiskan nafsu mereka sejadi-jadinya.
Hal ini takan terjadi bila orang-orang beriman dengan sungguh-sungguh
bahwa ada surga dan neraka tempat kembali yang kekal. Tempat manusia
mempertanggung jawabkan semua perbuatan mereka di dunia.
Guys… Mari kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kita..
Jangan kita lemah, kita adalah makhluk sempurna yang diciptakan Alloh SWT..
Yakini
bahwa diri kita bisa melawan hawa nafsu yang berasal dari makhluk
laknatulloh,seperti setan sang cucu iblis yang telah diberi tangguh
oleh Alloh SWT untuk senantiasa menggoda kita hingga kita terus berada
pada jalan yang salah yang mengantarkan kita ke neraka jahanam
bersama-sama dengannya.
Naudzubillahimindzalik..
Semoga kita termasuk orang-orang yang diberi hidayah oleh Alloh dan senantiasa diberi petujuk jalan yang lurus. Amiien.. ya Robbal a’lamin.
Post a Comment
Silahkan Berkomentar